Minggu, 11 Desember 2011

Kue Lumpur








Pagi pagi sudah main Lumpur..ternyata seru juga..


Mumpung cetakan serabi nya Nony masih disini,manfaatkan dulu semaksimal mungkin..Azas manfaat ceritanya..wkwkwk


Penasaran mau bikin kue Lumpur dari entah zaman kapan..akhirnya sekarang baru terwujud..
Hasil nya Alhamdulillah...Nikmaatt




Bahan:

500 gr kentang yang sudah  di kukus 
150 gr tepung terigu
150 gr pasir
25 gr susu bubuk (aku pakai santan bubuk)
100 gr margarine
300 ml susu cair/santan (aku pakai susu cair)
2 butir telur utuh
Vanili bubuk
Taburan:
Biasanya orang pakai kismis,tapi karena lagi ga tersedia,aku ganti meses dan almon
Cara membuat:

=> Campur semua bahan kering jadi satu: kentang, tepung, gula, susu bubuk
=> Aduk dengan mixer kecepatan rendah atau pakai tanpa mixer sampai agak tercampur, masukkan telur,aduk rata
=> Masukkan santan (susu cair), aduk rata
=> Masukkan margarine cair, dan aduk dengan spatula hingga margarine tercampur rata dengan adonan
=> Cetak/panggang dengan cetakan kue lumpur, 
=> Pada waktu adonan sudah 1/2 matangtaburi dengan kismis atau toping lainnya dan panggang lagi sampai kue benar-benar matang


Mudah bukan ? Yuk di coba..:D

Sabtu, 10 Desember 2011

Serabi



Akhirnya...
Kesampaian juga bikin serabi...
Mumpung Nony nginap di Alkhor...
Yuk belajar..


Resepnya tinggal ngintip dari resep Nony


Bahan :


 250 gr Terigu, 1 Sdt garam,1 sdt baking powder,1/2 sdt Vanilie,500 CC santan, dan 1 btr telor,serta  keju parut secukupnya..


cara :  


=> Aduk semua bahan hingga rata


=> Panaskan cetakan,lalu isi dengan adonan hingga 3/4 nya.


=> Panggang hingga berongga,lalu taburkan keju parut di atasnya.


=> Tutup kembali,panggang hingga bawahnya kuning kecoklatan..Angkat.


Sajikan hangat dengan larutan gula merah,santa dan Vanilie.


Jika suka,tambahkan nangka matang atau duren.


Selamat menikmati..:)

Rabu, 07 Desember 2011

Anak kita bukan Hewan,juga bukan tumbuh tumbuhan



عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ:
قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم :مَا مِنْ مَوْلُوْدٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ. فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ وَيُنَصِّرَانِهِ وَيُشَرِّكَانِهِ. فَقَالَ رَجُلٌ: يَا رَسُوْلَ اللهِ! أَرَأَيْتَ لَوْ مَاتَ قَبْلَ ذَلِكَ؟ قَالَ “اَللهُ أَعْلَمُ بِمَا كَانُوْا عَامِلِيْنَ
.
Hadis riwayat Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu alaihi wassalam bersabda: “Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi seorang Yahudi, seorang Nasrani maupun seorang musyrik.” Lalu seorang laki-laki bertanya: “Ya Rasulullah! Bagaimana pendapat engkau kalau anak itu mati sebelum itu?” Beliau menjawab: “Allah lebih tahu tentang apa yang pernah mereka kerjakan.”

Setiap yang menikah/berumah tangga,pastinya mendambakan kehadiran seorang anak atau lebih. Berabagai  harapan dan tujuan yang terbersit dihati masing masing. Ada yang karena menginginkan ada penyambung keturunan,ada yang berfikir supaya kelak dimasa tua ada yang memelihara,ada yang karena ingin ada hiburan atau teman dirumah yang megah,ada juga yang ingin untuk menjaga hartanya yang melimpah,ada juga yang agar kelak ada penerus warisannya yang tiada tara banyak nya,ada yang hanya untuk dibangga banggakan karena paras nya yang cantik atau tampan,atau mungkin bangga karena bisa menjadikan sianak Sukses meraih impian dan cita citanya,bergelar,berpangkat ataupun berkedudukan tinggi.Ada yang kelak diharapkan akan memetik hasil dari jerih payah selama memelihara si anak,ada juga hanya untuk penyemarak rumah dan tidak dibilang mandul,bahkan ada yang hanya sekedar dilahirkan tanpa tujuan dan harapan yang jelas. 
Sungguh memilukan,jika ini tujuan utama dalam mendambakan seorang anak.Karena tak obahnya dengan niat memelihara sebatang pohon atau membesarkan seekor binatang. Seperti halnya yang terjadi di bawah ini :
1.  Sebagian orang ada yang sekedar menikah atau ada yang bahkan tanpa ikatan pernikahan yang syah (Na'uzubillah hi minzalik),akhirnya tanpa niat dan tujuan yang jelas juga,lahirlah seorang anak . Kadang anak ini tak sepenuhnya didambakan,tapi karena sebab takut meng aniaya,akhirnya sianak tumbuh besar tanpa rencana dan tujuan masa depan. Kadang harus hidup tanpa kejelasan status. Jika kelak hidupnya berhasil,itu karena keberuntungan semata,tapi jika gagal menjalani perjalanan hidupnya,juga tidak ada yang berharap dan menyesalinya.Jika kelak berhasil dari segi ekonomi ,karir maupun pendidikan,dan mengabdi pada yang mengasuhnya,itu hanya suatu keberuntungan karena kekuatan dan kegigihannya bertahan hidup,atau kasih sayang yang diperoleh dari seseorang yang kebetulan kasihan melihatnya. Bagai manakah tanggung jawab orang tuanya kelak? Di dunia sudah jelas tak dapat diharapkan,apalagi di akhirat. Orang tua seperti apakah ini???  Anaknya diperlakukan tak obahnya dengan sebatang pohon singkong,yang dilempar dipinggir pagar. Jika kelak tanpa sengaja tumbuh subur,maka akan dapat diambil manfaatnya. Tapi jika harus mati karena seleksi alam,tidak ada juga yang menyesalinya...Tidak kah kita takut jika tergolong kepada orang tua yang seperti ini kelak di akhirat? 
2. Ada lagi sebagian orang yang mati matian memelihara anaknya,menyekolahkan,membesarkan.Kebanyakan,sianak yang seperti ini,kecilnya dipacu untuk belajar dan belajar,dipupuk dengan gizi yang memadai,dididik dengan aturan yang cukup jelas,malah kadang orang tua melupakan kapan si anak harus menikmati masa masa kanak kanaknya. Si anak di cekoki dengan les les,yang penuh dari hari senin hingga senin lagi. hingga gede nya menjadi sukses,berpangkat,berkedudukan,sehingga saking suksesnya untuk bertemu anaknya saja dia sangat sulit. Dari segi finansial,dia sangat diperhatikan,sangat berkecukupan bahkan melebihi dari cukup. Dia dapat mereguk nikmatnya kesuksesan sianak hasil didikannya. Tapi sayang,anaknya tidak punya waktu banyak untuk berlama lama bersamanya,menyapa,bercanda,bercengkrama,apalagi untuk memperhatikan hati orang tuanya yang kian hari kian gersang.Orang tua semata mata hanya di manjakan dengan limpahan harta benda. Lebih sayang lagi,diumur yang tak muda,harta yang berlimpah itu sudah tidak banyak lagi bisa dinikmati oleh orang tuanya. Anak yang dididik seperti ini,tak ubahnya dengan membesarkan sebatang pohon mangga,Apel,jeruk atau yang lainnya. Seberapapun banyak dan lebat buahnya,sungguh yang menanam hanya bisa menikmati sedikit saja dari buahnya yang lebat itu.
3. Ada yang mati matian ingin mempunyai anak,karena ingin kelak sianak bisa menjaga hartanya yang melimpah ruah,dan bisa menjaga dan melindunginya dari keganasan lingkungan. Dia tak peduli,anaknya harus sekolah tinggi atau tidak.Malah dia lebih cendrung memberikan kesenangan dengan memupuk hobi si anak,atau mungkin pendidikannya lebih cendrung bergaya militer,premanisme atau bela diri. Dia juga tidak berfikir anaknya harus lebih maju dari yang sudah dia dapatkan. Karena menurut hitung hitungannya,hartanya yang melimpah,sudah cukup untuk dinikmati anak dan keturunannya. Dia hanya ingin terjaga disisi anaknya hingga ajal menjelang. itu saja. Kelansungan hidup anak cucu dimasa masa berikutnya,cukup dia standarkan dengan apa yang sudah diraihnya. Pendidikan seperti ini,tak obahnya seseorang yang sedang memelihara sebatang pohon beringin di rumahnya atau lebih jelek lagi bagaikan memelihara seekor anjing. Dia perlakukan anaknya tak lebih dari itu. hanya sebagai penjaga,dengan kebutuhan yang sudah dia sediakan,serta akan menggonggong jika ada yang hendak berniat mengganggu kenyamanan tuannya.
4. Ada lagi yang rindu akan hadirnya tangisan seorang bayi dirumahnya,untuk memecah keheningan,untuk menyemarakkan rumah tangga. Yang hendak dibanggakan kemanapun dia pergi.Pendidikan dan pengabdian berada diurutan nomor sekian. Yang terpenting penampilannya bisa membanggakan,kepopulerannya bisa diandalkan.Orang tua dengan tujuan seperti ini,cendrung akan menghabiskan uangnya untuk mendandani dan mempopulerkan anak anakanya. Tentang kesuksesan akademik apalagi kesuksesan akhirat itu urusan nanti. Jika laki laki,ibarat ikan hias dalam Aquarium,jika wanita ibarat mawar ditaman,seperti kucing persia yang berbulu tebal,Cantiq wajahnya,tampan rupanya,elok perwakannya. Kadang butuh biaya mahal untuk perawatannya. Tapi sayang,hanya baik untuk dipandang saja. Kecantikan,ketampanan,keelokan,hanya karunia Allah Swt semata,untuk memanjakan mata dan rasa,tidak banyak manfaat yang bisa dipetik dari nya.Syukur syukur jika kelak si anak masih sempat menjenguknya ketika dia sudah tak berdaya,tapi tak jarang anak malah tak mau mengakui orang tuanya,disebabkan mungkin kesenjangan ekonomi,ataupun kesenjangan perawakan. Na'uzubillah ..
5. Ada Juga yang dari kecil anaknya dititipkan entah dimana,entah dididik seperti apa,oleh siapa,tergantung yang mendidiknya. Bersyukur,jika yang mendidiknya benar kearah yang lebih baik,maka kelak besarnya bisa bermanfaat buat orang tua dan lingkungannya. Tapi jika yang mendidiknya kearah yang salah,maka alamat sianak juga akan rusak binasa. Jika terdidik dengan benar,bisa berbakti pada orang tua nya,maka jadilah sianak ibarat bunga kamboja yang entah datang dari mana,tiba tiba menjadi penghias dimakam orang tuanya. Tapi jika salah didik,bisa jadi sianak akan laksana seekor tikus got yang ganas,yang tiba tiba merongrong dan merusak kehidupan lingkungannya,tanpa pandang bulu,termasuk kehidupan orang tua dan pengasuhnya. Marilah kita berhati hati,wahai para orang tua.


6. Ada lagi orang tua yang mendidik,mengasuh,memanjakan anaknya,berharap kelak bisa menjadi penopang ekonomi orang tua &keluarga,bisa membahagiakan . Berharap kelak dimasa tua,dia bisa diberi kesenangan dan dipelihara dengan baik oleh anaknya. Ibarat memeberi makan ikan dikolam,atau memelihara sapi hingga berkembang biak dan susunya bisa diperah setiap saat,atau mungkin perkebunan karet atau sawit yang sangat luas,Walau dia sendiri sudah tidak mengurusnya lagihasilnya tetap bisa diharapkan. Tapi sayang,tak jarang,tujuan seperti ini kadang malah berbalik ibarat memelihara pohon kelapa yang condong/miring kekebun orang. Pangkalnya kita yang merawat,namun hasilnya dipetik orang lain. Atau mungkin seperti Ayam beranak itik. Yang mana anaknya berenang dengan riang dikolam,dia hanya bisa mengamati dari luar.
7. Ada yang paling mengerikan..apalagi dizaman yang semakin edan saat ini. Salah salah mendidik,kita terjebak oleh kenakalan remaja,bahkan kejahatan setelah dewasa . Pengaruh modernisasi,kemajuan teknologi,bahkan himpitan ekonomi,sangat berpengaruh pada perkembangan nilai nilai peradaban dan nilai nilai keagamaan. Tidak asing kita tonton di Televisi,ada anak yang tidak segan segan menyiksa bahkan membunuh orang tuanya. Ini kebanyakan akibat pola asuh dan tujuan orang tua,yang hanya membesarkan anaknya dengan uang dan harta. Tanpa menelaah lebih jauh,bagaimana pergaulan dan sepak terjang anaknya. bukan hanya itu,bahkan orang tuanya sendiri sudah hidup dalam dunia seperti itu,jauh sebelum anaknya lahir..Na'uzubillah hi minzaalik. Ibarat membesarkan anak harimau,kecil ditimang dan di tempatkan di sangkar yang mewah,namun jika sedikit saja salah mendidik,atau salah bersikap,dia tidak akan segan segan menerkam orang yang telah memeliharanya sejak kecil. Jangankan untuk mengabdi kepada orang tua,memikirkan keselamatan dirinya sendiri saja,kadang dia sudah tidak sanggup lagi.

Demikianlah beberapa contoh,jika kita membesarkan/mendidik anak,hanya berstandarkan keduniaan semata. Hartanya yang berlimpah,tidaklah akan dibawa keliang lahat,jabatannya yang tinggi,tidak akan mampu membantu merekomendasikan apa apa saat menjawab pertanyaan malaikat mungkar dan Nangkir,Keperkasaannya takkan mampu mengawal kita hingga ke akhirat kelak,Ketampanan,kecantikan dan keelokan rupanya,tidak akan menggoyahkan niat malaikat maut untuk mencabut nyawa kita,jika ajal sudah menjelang,Seberapapun sayang dan setianya si anak,pastinya kesetiaannya hanyalah hingga mengantar keliang lahat. 

Oleh sebab itu,wahai para orang tua,anak kita bukanlah hewan,juga bukan tumbuh tumbuhan. Tapi mereka adalah jiwa jiwa yang suci ,yang dikaruniakan Akal dan Fikiran,Dikaruniakan Otak yang Cerdas,hati yang beningpribadi yang lembut,Jasmani dan rohani yang paling sempurna diantara semua Ciptaan Allah Swt.Sebagai mana Firman Allah Swt : pada Surat At Thin Ayat 4 :
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ
Artinya : Sesungguhnya Kami ciptakan manusia dengan sebaik baik kejadian.

Karenanya,mari kita manfaatkan semaksimal mungkin,karunia Allah Swt yang tak terhingga ini. Jangan sampai,wujud karunia yang begitu sempurna,dan titipan kepercayaan atas seorang anak,setampuk Jiwa yang masih suci,kita ubah dan jatuhkan kembali menjadi sesosok Hewan yang mengerikan.

Mari berhati hati dengan peringatan Allah Swt : Surah Al A 'Raf 7:179
Artinya:
"Dan sesungguhnya (Kami)ALLAH akan masukkan ke dalam neraka jahanam itu sebahagian
dari golongan jin dan manusia, mereka itu mempunyai hati, tetapi tidak mau memahami ayat ayat ALLAH .Mereka mempunyai mata, tetapi tidak mau melihat tanda tanda kekuasaan ALLAH.Mereka mempunyai telinga tetapi tidak mau mendengar ayat ayat dan nasihat ALLAH.Mereka tidak ubah seperti binatang ternak, bahkan lebih sesat lagi. Mereka itulah orang orang lalai."


Sebagai pasangan Muslim dan Muslimah,bermunajad kepada Ilahi Robbi,agar dikaruniakan keturunan yang soleh atau solehah,agar kelak dapat mendo'akan orang tuanya. Itu adalah tujuan utama mendamba seorang anak. Apapun kerinduan tentang dunia,sifatnya hanya lah sementara. Tapi bagi anak yang Soleh dan Solehah,Do'a nya menembus hingga ke akhirat kelak. Disamping bermohon kepada Allah Swt untuk di sukseskan perjalanan Dunianya,yang paling penting adalah Mohon diijabah do'a do'a nya untuk kelapangan dan kebahagiaan kedua orang tuanya.

Karena Pasangan Muslim dan Muslimah yakin sekali dengan ajaran Rosulullah : 

إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ، صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يَنْتَفِعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْ لَهُ
Apabila seorang anak Adam meninggal maka terputuslah amalnya kecuali karena tiga hal,
yaitu :Shadaqah jariyah, Ilmu yang bermanfaat, atau Anak shaleh yang mendoakannya.HR Muslim


Untuk memperoleh nya,tentu saja harus berjuang di dunia,agar bisa beribadah dengan tenang,nyaman dan khusu'. Mari Didik anak anak kita yang Cerdas dengan Ilmu dunia,agar bisa mendapat kelapangan hidup selama di dunia,tapi jangan sampai lalai,mendidiknya dengan Ilmu Akhirat,karena ini lah yang menjadi tujuan utama dari segala bentuk kebahagiaan seorang Muslim.Muslimah.


Mari ajarkan kepada anak keturunan kita untuk berpacu mencari kejayaan Dunia,seolah olah akan hidup selama lamanya,Karena dalam menjalani kehidupan dunia,kita akan menghadapi godaan syetan dan ancaman teknologi yang kurang dilandasi dengan nilai nilai Islam,Bahkan sengaja merusak agama Allah Swt dengan kenikmatan Dunia semata.Pesankan pada si buah hati, agar tidak  lupa,bahwa kejayaan Dunia hanyalah bersifat sementara,dan ajarkan yang lebih hakiki,mengejar kedamaian Akhirat dengan Ilmu agama dan Etika hidup selama di Dunia,agar kelak tidak tersesat ke jalan yang tidak di Ridhoi Allah Swt.


Sungguh Dunia tidaklah kekal..Dunia hanya sesaat saja..Akhiratlah yang sesungguhnya kehidupan...Sebagai Jiwa yang lembut,mari rengkuh hatinya dengan cinta dan kasih sayang,sebagai insan yang baru menapaki dunia,mari ajarkan tentang hidup dan kehidupan padanya,Sebagai makhluk yang berfikir,mari bimbing sikecil mencari jati diri,agar tidak tersesat kejalan yang tidak diridhoi Allah Swt. Sebagai makhluk yang tidak kekal,mari kita ajarkan ilmu agama padanya,dan berikan contoh yang baik agar dia tidak terlanjur mencontoh yang bukan sewajarnya dia contoh. Sebagai pribadi yang masih labil,dia butuh sosok yang tegas tapi bersahaja yang selalu mendampingi usia nya.Jangan biarkan dia mencari cari sendiri jalan hidup tanpa bimbingan dan aturan. Namun,jangan lupakan ada toleransi dan kebebasan berfikir yang dia miliki. Karenanya sebagai orang tua,kita dituntut lebih bijaksana,tegas dan toleran. Disatu sisi,Jangan perlakukan si buah hati bagaikan hewan,tapi disisi lain,jangan lupa,ada sifat sifat kehewanan yang dibawanya sebagai Insan. "Al Insanu Hayawanun Nathiq." Namun Bukan Hewan yang dipacu sesuai keinginan kita,bagaikan melatih kuda pacuan . Mari Selipkan kasih sayang diantara ketegasan, Timpali kelembutan disaat menyusun tujuan. seimbangkan Harapan dengan perjuangan kita. sejalankan pendidikan Dunia dengan pendidikan akhiratnya.Mari iringi langkahnya dengan do'a,disaat sibuah hati berjuang menjemput impian...


InsyaAllah,dengan pendidikan yang seimbang antara  Dunia dan akhirat,Maka kita akan tenang menyaksikan si buah hati tumbuh menjadi pribadi yang sukses duniawi,santun beretika dan Ta'at ber agama...pencapaian yang Sempurna dan seimbang..sesuai ajaran Al Qur'an..
Sukses Dunia dan Akhirat...insyaAllah..Aamiin


Mari baca :
 madrasyatul-ula.
Ketika menjadi orang tua,bagaimana dulu kita sebagai anak?
Wanita,ibu,Isteri
merawat-cinta-mengurai-kasih-sayang.

Hamparan Padang Pasir (Sahara yang bersahaja)

Permisi ya bapak bapak IPENGQATAR...izin Share video nya..boleh kan?


Beginilah warga Indonesia di Qatar menikmati alam Qatar yang jauh bertolak belakang dengan alam tanah air tercinta. Demi kebersamaan bersama keluarga,alam yang tandus,padang pasir yang luas juga bisa dinikmati  dengan hati yang ikhlas . Setidaknya,dengan ketulusan mendampingi suami (Bagi isteri),serta ke ikhlasan mengais rezeki(bagi suami),Padang pasir yang tandus pun bisa dinikmati sebagai suatu pemandangan alam yang Indah dan bersahaja...Alhamdulillah.


Semua berpulang pada hati yang lapang,fikiran yang tenang,dan InsyaAllah keimanan yang semakin kuat..Aamiin.


Bagi pencinta dunia Off Road,menjelajahi padang pasir,merupakan suatu tantangan tersendiri,memicu adrenaline. Mereka sangat menikmati lekukan,gunung pasir dan lembah yang menantang.




                                              Mentari pagi mengapung di laut Qatar


Keindahan laut yang tenang ini,juga menyimpan miliyaran ikan yang lezat dan rupa rupa nya yang menakjubkan. Kita juga bebas melemparkan  pancing kearah yang kita suka.


                   Hamparan Padang Pasir,bersahut sahutan dengan tepian teluk persia



Bukit Pasir halus tak bertuan bebas dinikmati sepanjang musim


Pada musim dingin,kita akan menyaksikan pemandangan perkemahan para penduduk Asli. Mereka sudah terbiasa sejak nenek moyang mereka,hidup dari tenda ke tenda. Tapi sekarang mungkin lebih modern lagi,tendanya sudah lebih canggih dan dilengkapi dengan kamar mandi dan toilet yang bisa ditarik pakai mobil kemanapun mereka suka.



Dulu Unta Unta ini mungkin jadi alat transportasi utama,yang bisa membawa beban sekian Ton. Namun dengan kekayaan yang mereka miliki sekarang,Unta cukup untuk diambil susu,daging dan penambah rekreasi saja. Transportasi sudah beralih kepada mobil mobil tangguh dengan merk terkenal dan kapasitas yang lebih bisa diandalkan. Namun demikian,keberadaan Unta di Padang pasir,tetap menjadi objek pemandangan yang menkjubkan. Kita seolah olah merasakan dunia Arab yang sesungguhnya.





Mari kunjungi pesona yang lain : Qatar sekilas Pandang
                                                  /al-corniche-pantai-doha.html
                                                  bulan-bulan-pertama-di-doha.html
                                                  pertama-ke-luar-negeri.html




Al Corniche ( Wisata Pantai Doha)




Ini adalah gambaran sekilas pandang tentang pantai Doha. Sepanjang pantai terlihat sangat bersih dan tertata rapi. Karena setiap hari dijaga oleh puluhan petugas kebersihan. jalan sepanjang pantai di sapu bahkan di Cuci. Bagi yang kebelet,disana juga tersedia Toilet untuk umum. Hati hati,ada satu Toilet yang serba auto dan untuk menuju kesana juga bisa menggunakan Lift. ( Tentunya sangat memudahkan bagi yang susah turun naik atau menggunakan kursi roda).



Dari berbagai sudut pandang,kita akan menikmati pemandangan pantai,dengan di kelilingi Gedung gedung menjulang tinggi yang megah dan design yang berbeda beda. Menkjubkan bukan? 



Di Corniche,kita juga bisa menikmati naik perhu layar dengan harga yang bisa di tawar. Sepanjang pelayaran,kita akan ditemani dengan musik musik padang pasir,atau mungkin musik ala Bollywood. maklum...kebanyak perahu di nakodai oleh nakoda dari sana..tapi kita boleh pilih kok.



Nun di seberang sana,kita akan temukan sebuah pulau buatan hasil timbunan orang Qatar. Sebagai orang Indonesia yang terdiri dari ribuan pulau,kita boleh bangga dong. Untuk menikmati 1 pulau saja,mereka harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit. Pastinya kita harus bersyukur dengan kekayaan alam tanah air sendiri...Alhamdulillah.



Di sepanjang pantai,kita boleh duduk dimana saja dengan menggelar tikar,bawa kursi sendiri,ataupun menikmati tempat tempat duduk yang sudah tersedia. Jika masuk waktu Solat,tempat Solat juga tersebar dimana mana. Jika lapar atau sekedar ingin ngemil,kita boleh bawa makanan berat atau makanan ringan sesukanya,asal tidak menyalakan kompor,dan jangan buang sampah sembarangan. Kita juga bisa menikmati Hot Chocolate.Hot tea,Coffee dan lain lain,di Cafetaria yang tersedia dan berdiri teratur. Pemandangan dibawah ini adalah suasana diseputar Al Bida'Park. Di sana juga ada bbrpa restoran,seperti restoran Thailand. Sayang Restoran Indonesia belum ada..:(




Di pinggir pantai Doha,juga terdapat sebuah patung kerang Raksasa. Mungkin ini pertanda,bahwa Qatar adalah negara penghasil Mutiara. Disini kita juga bisa duduk dan menikmati pemandangan pantai dan lalu lintas Jalan di Doha yang kian lama kian padat. Tapi Alhamdulillah masih teratur.



Dari patung kerang ini,kita juga dapat menikmati pemandangan Fanar (Mesjid yang indah ) dan Souq Waqif (Pasar traditional) dan gedung Al Diwaan ( Gedung kerjaan).



Memandang kesisi lain,kita akan melihat megahnya Musium Islamic Art,yang seperti terapung diatas laut Doha.




Jika haus ketika diperjalanan,jangan khawatir...di sana terdapat tempat air minum layak minum,dan boleh dinikmati siapa saja. Keran ini juga bisa kita temukan di tempat tempat umum lainnya di seputar Doha.



Namun satu hal yang mesti tetap kita perhatikan...Di Qatar,peraturannya cukup ketat. Boleh parkir dimana saja dengan gratis,tapi bukan berarti sembarangan parkir. Salah /melanggar peraturan,kita akan didenda dengan jumlah yang tidak sedikit. Jangan coba coba..jika tidak ingin berurusan.



Selamat Menikmati Alam Doha..:)
Baca Juga : bulan-bulan-pertama-di-doha.
                    hamparan-padang-pasir-sahara-

Selasa, 06 Desember 2011

Semangat Baru bersama jiwa jiwa yang bening

Lama bergelut dengan sumur ,dapur,kasur,membuat jarak pandangku tak berkembang lebih jauh. Kelanaku kian hari kian tak memberi ruang gerak yang membuat langkah beranjak lebih maju. Hingga suatu ketika,telepon rumah berdering,...
Tak seperti biasanya,percakapan ditelpon tidak lagi berkisar diseputar Baso,Mie Ayam,sate Padang,Picnik,foto foto ataupun pertemuan dan duduk bareng ngupi ngupi. Tapi kali ini sedikit beda.
Seorang teman memintaku untuk jadi team pendidik di salah satu taman pendidikan Islam di Community ditempat ku bermukim dengan nama PIAI (Pendidikan Islam Anak Indonesia). Kaget,tertegun dan sedikit dalam keraguan...Apakah ini benar dan mampukah Aku?? Tapi Permintaan teman ku coba meng iyakan....Disatu sisi aku sangat senang,karena dengan demikian,Sedikit Ilmu yang kumiliki,bisa bermanfaat untuk orang lain,disamping aku bisa menimba Ilmu lebih dalam lagi. Namun disisi lain,aku berdiri dalam kegamangan setelah sekian tahun tidak menggeluti profesi sebagai guru formal.Aku sanggupi permintaan itu,tapi aku juga minta ditempatkan di kelas yang kecil saja.


Alhamdulillah,dalam kegamangan dan sedikit kurang percaya diri,kucoba yakinkan hati,setelah mohon izin pada suami. Hari demi hari kujalani dengan semangat dan senang hati. Walau kadang cape dan diikat oleh jadwal..tapi aku tetap bisa menikmatinya.


Sungguh,suatu yang luar biasa kurasakan ketika hadir ditengah tengah mereka yang masih polos,hati yang masih suci dan jiwa jiwa yang bening. Bersama mereka aku merasa bersemangat,walau tadinya sebelum berangkat lagi sakit kepala,ngantuk,demam dan sebagai nya. Bersama mereka aku seolah olah melupakan keluhan apa yang sedang kualami. Celotehan celotehan yang keluar dari bibir bibir mungil mereka,tingkah polah yang begitu polos,bahkan sikap mereka yang apa adanya,membawa jiwaku ikut hadir menemani manisnya masa kanak kanak mereka.


Tak heran ketika kusapa mereka dengan "wahai anak solehah"...spontan salah seorang menjawab.."Aku Nabila,bukan Solehah"..MasyaAllah..Bagaimana aku mampu menyembunyikan senyum dan tawa mendengar nya. Demikian juga ketika ku ajak mereka membaca do'a sesudah makan..dengan tanpa basa basi salah seorang anak menjawab.."Aku belum makan Bu,aku ga mau baca do'a habis makan"...Subhanallah..mereka benar benar polos,lugu..tapi penuh kecerdasan.


Harapan dan do'aku,semoga aku selalu diberi kekuatan,kesempatan,kelapangan hati,kebesaran jiwa,sehingga bisa menikmati masa masa seperti ini hingga akhir hayat,kapan dan dimanapun aku berada..InsyaAllah..Aamiin.