Minggu, 25 Januari 2015

Dua Puluh Tahun Yang Lalu


Dua Puluh Tahun Yang lalu..
Aku baru saja menamatkan Study ku
Aku baru saja Mengenal sosok lelaki yang sekarang menjadi Suami pendamping Hidupku.
Aku masih merasa remaja yang belajar Dewasa kala itu
Aku Masih merasa dunia ini hanya berkisar Asrama,Kampus, rumah kost dan kampung halamanku..
Aku hanya mengenal teman, tugas, Ujian , terima nilai.dan uang bulanan..
Otakku hanya bilang bahwa Aku harus jadi anak baik dan belajar untuk masa depan.
Padahal jika ditanya tentang masa depan itu sendiri, aku juga ga bisa membayangkan..

Tontonan ku hanya berkisar Dongeng, sinetron dan Telenovela.
Aku be;lum tertarik menyaksikan debat politik, dan urusan para petinggi negeri
Jika ke Swalayan, yang kuintip masih sekitar jajanan, buku bacaan dan mie instan
Aku belum tertarik ke bagian panci ,bumbu masak dan perabotan.
Kemana mana aku masih melenggang santai sendiri..
Tanpa embel embel suami dan bawa bawa bayi..
Tapi jujur, waktu itu aku merasa paling idealis dan paling ngerti tentang banyak hal.. hahaha
Padahal entah ilmu apa yang kuandalkan ,sampai sok dewasa luar biasa..
Pantesan orang Dewasa hanya angguk angguk dan senyum senyum ga jelas jika ku kasih komentar..

Dua puluh Tahun yang lalu,..
Ibuku seusia aku sekarang..
Kulihat beliau waktu itu sudah tua..
Rambut dikepalanya sudah ada yang disebut Uban
Bapakku apalagi.. Sudah mulai terlihat kelelehan dalam mencari nafkah..
Nenekku sudah mulai keriput, termakan usia..
tapi masih semangat jika kuajak keluar kota...
Aku sendiri masih merasa bebas bagaikan burung yang terbang kian kemari..
Masih merasa bagai sekuntum  mawar dibawah tangkai berduri..
Aih.. Indahnya masa masa itu..

Hari ini.. Setelah dua puluh tahun itu berlalu..
Aku termangu didepan kaca..
Ternyata Body kurusku dulu jadi berubah seperti roti yang mengembang sempurna..
Gilirannya sekarang  anakku yang beranjak remaja..
Aku merasa jadi seperti ibuku dulu..
Rambut putih yang dulu dikepala ibu, ternyata juga sudah meraja lela dikepalaku..
Disebelah ku ,ada suami yang dulu baru kukenal, sekarang juga ikutan menua.. dan mulai lelah kalau bekerja.
Ibuku juga terlihat mulai seperti nenekku dulu..
Dan nenekku sendiri sekarang sudah tiada.. Beliau sudah menghadap sang pencipta..
Begitu banyak orang yang kukenal dulu ,sekarang sudah Almarhum dan Al marhumah..
Ais.. jadi merinding juga kalau mengingatnya..
Allahummghfirlahum warhamhum..
Berarti aku sudah setua ibuku dulu ya  ??

Ternyata waktu itu terlalu cepat berlalu..
Cepaaat sekali..
Aku masih disini.. ,tidur, duduk, berdiri, berjalan,..
Tanpa kusadari, tulangku merapuh..
Sendi sendi ku mulai goyah..
Penglihatan mulai memudar..
Pendengaranku mulai samar..
Ingatan juga sudah tidak tajam lagi..
Kulit perlahan mengendor dan tidak sekencang dulu lagi..
Gigi perlahan mulai berguguran..
Rambut juga sudah banyak yang luntur..

Padahal.. Aku masih disini..
Dengan Matahari yang sama.. langit yang sama, bumi yang sama pula..
Hari hari yang kulakukan juga baru itu itu saja..
Bolak balik dr Depan ke belakang, keluar kedalam..
Tidak banyak yang berubah..

Tapi tanpa ku sadari.. Kegiatan bolak balik, mondar mandiri segini juga tetap menelan usia..
Aku masih terpaku, tak banyak berlaku.. Tapi Usia serasa memburu, berlari kencang kearahku..
Ya Allah.. Masihkah Aku diberi kesempatan menikmati hidup seperti Ibu dan bapakku sa'at ini ?
Berdua kian kemari bergandengan tangan menyaksikan anak cucu ?

Robbanaa Hablanaa min Azwaajina, Wadzurriyyatinaa Qurrata A'yun..
Waja'alnaa lilmuttaqiina Imama.. (QS. Al Furqan 74 ).. Aamiin

Yaa Allah.. Anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami, sebagai penyejuk hati kami,
Dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang orang yang bertaqwa.. Aamiin..