Pada Usia ini,diriku mengalami perombakan besar besaran dalam hidup. Ku awali langkah baru dari dunia yang sama sekali tak kusadari kalau aku sedang bersekolah,warna warni kehidupan di asrama hingga akhirnya Toga bersarang di kepalaku.
Masa masa lugu,meniru,ragu,dan berbagai emosi dan gejolak jiwa kulewati dalam fase ini. Indahnya masa kanak kanak,berbunganya masa remaja hingga belajar mengatur wibawa merupakan seni hidup terindah saat itu.
Di Sekolah Dasar prestasiku cukup membanggakan,namun jahilnya masa kanak kanak juga bagian dari memory yang tak mungkin kulupakan. Memanjat,bermain hujan hujanan,hilir mudik sepanjang kebun,sawah,sungai merupakan hal yang biasa bagiku. Menceburkan diri di kolam belakang sekolah disaat istirahat,ataupun pulang sekolah menjadi kenangan terindahku saat itu,meskipun sampai saat ini aku tetap berenang dengan gaya botol...kalau dah penuh ya tenggelam..hehehe
Sisanya masa remaja,sebagian besar kulewati bersama teman seperantauan baik di asrama,di kos kosan apalagi di sekolah/kuliah. Pada tahap inilah aku belajar banyak tentang toleransi,tenggang rasa,tepa selera,berbagi,mandiri,tegas,mengalah,dan sebagainya. Disiplin dan tegasnya kehidupan asrama tidak lagi asing dalam kehidupanku. Tapi kenyataan disana pula yang banyak memberi andil dalam mendidik aku untuk menerima kenyataan hidup ini apa adanya. Disana juga aku belajar berbesar hati menerima setiap kondisi yang kujalani. Tanpa kusadari ternyata aku mulai tumbuh menjadi seorang gadis yang mau tidak mau harus siap menghadapi dunia luar . Disiplin nya membuat aku terbiasa hidup dengan penuh aturan yang jelas.Walau setelah kulia (keluar dari asrama),aku tetap betah dengan dunia rumahan dan tidak banyak hasrat untuk keluar rumah tanpa keperluan yang berarti.
Puncaknya tahap ini adalah saat aku menamatkan kuliah. Pada masa ini aku telah tumbuh menjadi seorang gadis yang cukup dewasa. Sama hal nya seperti para sarjana yang lain,segala rencana tumbuh subur dalam benakku. Alhamdulillah karena aku tamat tepat waktu dengan nilai yg sangat memuaskan,Alhamdulillah aku diterima lansung di almamater ku walau waktu itu baru menjadi Asisten Dosen kader,karena Alhamdulillah waktu itu,aku dan beberapa orang temanku Lulusan tercepat (tepat waktu) semenjak fakultas itu berdiri. Bahagia pastinya menyelimuti hatiku dan 6 orang temanku yang lain.
Alhamdulillah teman temanku yang lain sekarang sudah menamatkan sampai Doctoral,dan bagian yang mesti kupetik hikmah nya,aku sendiri hanya bisa menikmati masa itu kurang dari 1 tahun. Allah Swt menentukan jalan yang berbeda untukku dan tentunya harus tetap kusyukuri dan kunikmati.
Kecamuk jiwa sudah pasti kurasakan,saat orang tua menganjurkan untuk segera menikah,sementara hati dan asa masih melayang ingin terus sekolah dan berkarir lebih tinggi lagi.Disatu sisi,Nasehat orang tua merupakan petunjuk sakral yang selalu ku pegang teguh,disisi lain keinginan untuk sekolah yang lebih tinggi tak bisa jua kupungkiri. Keduanya makin berkecamuk,ketika Prinsip hidupku yang tidak bisa ditawar,bahwa setelah menikah aku harus tinggal disisi suami membuat aku sedikit panik.
Tapi dalam sujud dan simpuhku pada Allah Swt,memohon jalan terbaik,kuperoleh keputusan untuk ikut anjuran orang tuaku. Karena kuyakini,Allah Swt jauh lebih mengerti tentang diriku sendiri ketimbang apa yang kutahu tentang aku.
Alhamdulillah kujalani keputusan yang kusandarkan pada ilahi ini dengan ikhlas,ridho dan tawakkal. Disini pula berakhirnya episode Usia sekolah yang kumiliki.